Informasi & Promo

Post Page Advertisement [Top]


Untuk menciptakan karya. Dalam menentukan komposisi pada sebuah foto, seorang fotografer tentu punya aturan main berdasarkan pengalamannya.

foto by @rafi_45

Mereka yang sudah sering memotret pasti memiliki komposisi andalan setiap kali melakukan shot.


Dalam fotografi sebenarnya tidak ada aturan yang baku dalam komposisi foto ini. Aturan yang baku hanya akan membuat orang menjadi terkotak-kotak. Namun dari semua itu dikenal juga dengan aturan awal.


Jika seorang fotografer amatir atau pemula yang baru belajar fotografi, tidak ada salahnya untuk mengetahui terlebih dahulu macam-macam komposisi dalam photography.

Setelah mengetahui itu semua maka seorang akan mengetahui kapan harus menggunakan komposisi terbaik ketika memotret, entah itu rule of third, golden ratio, atau komposisi lainnya.

Anda mungkin sudah pernah mendengar istilah komposisi rule of third. Yakni dimana objek yang menjadi point of interest ditempatkan di sepertiga bagian frame foto. Komposisi ini terlalu umum dan paling sering digunakan dalam fotografi.

Namun kali ini anda akan mengetahui sebuah komposisi yang bisa dibilang sebuah hitungan matematis dalam menentukan letak titik yang menjadi point utama dalam suatu karya foto.
Komposisi tersebut dikenal dengan istilah komposisi golden ratio (rasio emas)

Dalam komposisi golden ratio sebuah objek dalam suatu frame foto akan dibagi menjadi beberapa kotak. Kemudian dari satu kotak ditarik satu garis melengkung menuju ke satu sudut lain secara diagonal.

Kemudian berlanjut lagi ke sudut yang lain sehingga menjadi semakin kecil. Untuk memudahkan anda dalam memahami berikut contoh foto dari komposisi golden ratio.
Apa yang istimewa dari komposisi golden ratio?
Golden ratio sejatinya terbentuk dari alam. Dahulu pada abad 12 seorang seniman bernama leonardo davinci memperkenalkan komposisi ini.

Dimana dia melihat alam dan menemukan bentuk ulir yang dimiliki oleh rumah siput, kemudian dia menggambarnya dan nememukan hal yang sama terhadap telinga manusia. Bentuknya melingkar menuju ke satu titik.

Leonardo pun menerapkan komposisi ini dalam sebuah karya lukisannya yang disebut dengan monalisa. Jika kita menarik suatu komposisi golden ratio terhadap lukisan monalisa maka akan ditemukan garis yang serupa dengan golden ratio.


Garis tersebut bisa dijadikan sebagai penuntun orang dalam melihat arah suatu karya/foto.

Secara matematis untuk menghitung komposisi ini akan didapat letak frame tersebut menjadi 1:1.618. Agak ribet, sehingga jarang orang ingin mengetahuinya secara detail.
Kapan menggunakan komposisi golden ratio pada foto
Untuk bisa menggunakan komposisi ini anda bisa menebak-nebak dulu selama anda melakukan pemotretan. Sebab setahu saya belum ada kamera yang menyematkan garis bantu komposisi golden ratio di layar lcdnya.

Namun anda tidak perlu khawatir

Jika ingin mencoba komposisi golden ratio, anda bisa membuka Lightroom di komputer anda. Kemudian tekan tombol crop. Di dalam pilihan cropping foto terdapat rule of third dan golden ratio.

Anda bisa mencocokkan poin utama anda dalam foto terhadap titik temu dari komposisi golden ratio tersebut.

foto by @rafi_45

Kemudian anda akan mendapatkan hal yang menarik. Kadang komposisi rule of third tidak berpapasan dengan titik golden ratio.
Lalu kalau demikian apakah foto menjadi tidak bagus?
TIDAK JUGA. Sebagaimana yang saya katakan di atas bahwa kita jangan terkotak-kotakkan dalam hal komposisi seperti itu. Kita harus bebas dalam berkarya.

Fotografi itu kebebasan. Jika anda masih selalu terpaku terhadap ini maka anda sebenarnya berada dalam belenggu. Anda tidak seutuhnya bebas dalam berkarya.

Garis bantu golden ratio hanya salah satu sebagai pembantu saja dalam nenentukan komposisi.

Namun tidak sedikit yang percaya bahwa dengan komposisi golden ratio maka karya fotografi yang dihasilkan akan lebih menyatu dengan alam. Apakah anda setuju?


Sumber : https://www.mrfdn.com/2018/08/menggunakan-komposisi-golden-ratio-fotografi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]