Infofotografi pernah
mengulas tentang Focal Length lensa dan juga ekuivalensi fokal akibat crop factor. Disana
dijelaskan apa arti focal length atau jarak fokal lensa
(beberapa literatur menyebut jarak fokus lensa) dan juga bagaimana kaitannya
perbedaan ukuran sensor mempengaruhi fokal aktual. Dari fokal lensa inilah
kemudian muncul istilah lensa wide, lensa normal dan lensa tele.
Kaitan Focal length dan
sudut gambar (angle of view)
Intinya Focal
length itu jarak dari sensor ke titik api lensa, dinyatakan dalam
satuan milimeter (mm). Makin panjang fokalnya, maka lensanya juga akan semakin
panjang, dan kita sebut lensa tele. Fokal lensa juga berkaitan dengan Angle
of View dimana semakin pendek fokalnya maka semakin luas bidang gambar
yang bisa diambil (kita biasa menyebutnya wideangle). Anda tentu
masih ingat kalau sudut itu satuannya adalah derajat. Nah fokal lensa itu
dirancang mengikuti standar sudut gambar, pedomannya
mengikuti ilustrasi di bawah ini :
Jadi yang namanya lensa
dengan fokal 18mm itu pasti dirancang untuk bisa mencakup sudut 100 derajat,
lalu fokal 70mm itu 34 derajat (tidak usah dihafalkan, hehe..). Hanya
saja acuan ini berlaku untuk kamera film, atau kamera digital dengan
sensor full frame. Untuk sensor APS-C biasanya dikali 1,5 dan micro 4/3 harus
dikali 2 dulu. Itulah mengapa membuat lensa wide untuk APS-C perlu
usaha lebih keras, misal Canon harus mengeluarkan lensa 10-18mm (kalau
dikali 1,6 akan setara dengan 16-28mm) untuk pemakai DSLR APS-C, dan
itulah mengapa Panasonic sampai harus membuat lensa 7-14mm (kalau dikali 2 akan
ekuivalen dengan 14-28mm) untuk kamera micro 4/3-nya. Untuk kebutuhan lebih
lebar dari wideangle ada lensa fisheye dan bahkan semua Action
Cam juga pakai lensa dengan sudut ekstra lebar sekitar 125
derajat.
Foto interior dengan lensa Zuiko 9mm di kamera Olympus
(micro 4/3), sudut yang didapat ekuivalen dengan kamera fullframe dengan lensa
18mm
Untuk foto potret biasanya sih fokal 50mm sudah
mencukupi. Tapi banyak juga yang pakai lensa tele untuk foto potret, bebas-bebas
saja. Yang pasti sesuaikan jarak antara kita yang memotret dengan subyek yang
difoto supaya didapat hasil sesuai keinginan.
Sesuaikan kebutuhan
Saat ini anda tentu sudah pada punya kamera, tapi soal lensa
mungkin masih pada galau memilih lensa apa. Padahal tipsnya simpel saja :
§
puas tidak dengan lensa
kit? kalau tidak ada keluhan pakai saja terus
§
suka lebih lebar (seperti
landscape atau arsitektur)? cari lensa zoom wideangle
§
suka bokeh? sering foto
low light? cari lensa fix (boleh fokal berapa saja yang umum : 35mm/50mm/85mm)
§
suka tele? banyak lensa tele murah
meriah kok
Lalu mengapa masih banyak
yang bingung dalam memilih lensa? Biasanya karena faktor harga yang deviasinya
luas sekali, dari murah banget sampai mahal banget. Selain faktor kualitas
optik, kualitas fisik (tahan cuaca misalnya) dan kualitas motor
fokus/stabilizer didalamnya, faktor lain yang menentukan harga lensa adalah bukaan
maksimalnya. Ya, lensa khususnya lensa zoom yang mahal bukaannya tentu
besar, misal f/2.8 dan konstan (dizoom kemanapun bukaan maksimalnya tetap
sama). Lensa semacam ini tentu selain mahal, juga ukurannya besar dan berat.
Kadang komprominya orang pakai lensa f/4 konstan untuk menekan biaya atau
ukuran/bobot. Ingat rumusnya f number adalah fokal lensa dibagi ukuran lubang
(diameter aperture).
Mungkin selama ini kita tidak terlalu perhatian dengan rumus
diatas. Tapi rumus diatas menjadi jawaban kenapa lensa yang tele dengan bukaan
besar kok bentuknya besar seperti termos. Karena semakin tele lensa, maka
bentuk lensa semakin mirip terowongan, dan ini membuat cahaya yang masuk
semakin sedikit. Solusinya harus diatasi dengan lubang aperture yang
harus makin besar untuk memasukkan banyak cahaya. Jadi misalnya lensa
f/2.8 dengan fokal 50mm, itu secara rumus hanya perlu lubang aperture sekitar
17,8 mm saja (kurang dari 2 cm), lalu lensa f/2.8 dengan fokal 100mm lubangnya
35,7 mm (3,5 cm). Nah, ternyata sebuah lensa 500mm f/5.6 itu lubang
aperture-nya hampir 9 cm !! Jadi bayangkan saja kalau lensa 500mm f/2.8
(silahkan ambil kalkulator dan siap-siap kaget..).
Lensa Sigma 200-500mm f/2.8 kalaupun mampu beli, sanggupkah kita
kemana-mana membawa lensa ini?
Sumber : http://www.infofotografi.com/blog/2016/06/tentang-focal-length-lensa-dan-tips-memilih-lensa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar