Pengertian
DEPTH OF FIELD atau DoF dalam fotografi adalah bidang atau zona dalam sebuah
foto yang memiliki ketajaman (jelas). Bidang ini bisa saja terdapat di depan,
sejajar atau di belakang subyek sebuah foto.
Supaya
lebih mudah, perhatikan foto Patung Dua Anak Bermain di bawah ini :
Subyek
pada foto adalah patung tersebut, tetapi perhatikan bahwa area di sekitar
patung tersebut, seperti rumput, dudukan patung dan beberapa hal lainnya ikut
terlihat jelas. Bandingkan dengan latar belakang patung yang terlihat blur
(tidak jelas).
Nah,
area yang tajam inilah yang dikenal sebagai DEPTH OF FIELD atau DoF dalam
fotografi.
Dua Istilah Terkait Depth Of Field
Dalam
fotografi dikenal dua istilah yang berkaitan dengan DoF, yaitu :
Shallow Depth of Field
Shallow
= Dangkal.
Istilah
ini mengacu pada Dof yang “sempit”. Maksudnya bidang yang tajam dan jelas tidak
banyak. Biasanya banyak dipergunakan untuk foto potret dengan memakai teknik bokeh.
Contohnya
foto di bawah ini :
Deep Depth of Field
Deep
= Dalam
Istilah
kedua adalah sebaliknya, yaitu Deep Depth of Field alias DoF Dalam. Bidang yang
tajam dan jelas sangat luas dan bahkan menyeluruh dalam sebuah foto. Biasanya
dipergunakan dalam fotografi landscape.
Contoh
foto :
Apa Yang Mempengaruhi Depth Of Field sebuah Foto?
Ada
tiga hal yang akan mempengaruhi DoF pada sebuah foto, yaitu :
- Aperture
- Focal Length (Panjang Lensa)
- Jarak
Aperture
a)
Semakin kecil nilai aperturenya (bisa dilihat dari angka di belakang huruf “f”,
maka berarti DoF semakin kecil, semakin sempit.
Contoh
:
- f/2.8 berarti memiliki Dof yang lebih sempit dari f/5.6
- f/11 berarti memiliki Dof yang lebih luas dibandingkan f/5.6
Focal Length
Semakin
panjang focal length lensa, maka Dof-nya akan semakin kecil.
Pada
lensa telezoom, seperti 18-55 mm (lensa kit kamera DSLR) dengan f/3.6-5.6, maka
DoF terluas f /5.6 bisa didapat ketika lensa sama pada posisi terpendek, yaitu
18 mm, sebaliknya Dof tersempit didapat pada saat lensa terulur maksimum pada
55 mm (f/3.6).
Jarak antara Kamera dengan Subyek
Semakin
dekat jarak kamera dengan obyek, maka semakin sempit DoF yang dihasilkan.
Sebaliknya semakin jauh jarak subyek dengan kamera, maka semakin luas DoF yang
dihasilkan.
Sebagai
contoh, memakai lensa 18-55 mm, di saat Anda memotret dari jarak 1 M dari
subyek pada focal length 18 mm, maka akan terlihat banyak sekali bagian yang
blur dan tidak jelas. Cobalah mundur (tanpa merubah setting), maka akan
terlihat bahwa ruang yang tajam akan bertambah. Bahkan tanpa merubah settingan
kamera.
Hal
ini terjadi mirip dengan jika Anda memanjangkan atau memendekkan lensa telezoom
Anda. Ingat lensa telezoom sebenarnya dibuat agar fotografer tidak perlu banyak
maju dan mundur, jadi fungsinya sama.
Mengapa Mengetahui Depth of Field Penting?
Cobalah
memotret landscape dengan setting lensa atau menggunakan lensa yang
menghasilkan Depth of Field yang dangkal atau sempit, seperti 50 mm f/1.8 yang
biasa dipergunakan untuk menghasilkan bokeh.
Hasilnya
akan sangat tidak enak dilihat. Akan banyak sekali bagian yang blur. Padahal
foto landscape atau memotret pemandangan akan lebih enak dilihat ketika bagian
yang jelas dan tajam sebanyak mungkin.
Sebaliknya,
membuat kabur atau blur sebagian bidang dalam foto potret atau macro, akan
membuang bagian yang “tidak penting” atau “tidak berkaitan” dengan subyek foto
dan menambah nilai artistik sebuah foto.
Dengan
mengetahui apa itu DEPTH OF FIELD (Dof) dalam fotografi, hal ini akan membuat
kita tahu kapan dan harus menggunakan teknik dan settingan kamera yang seperti
apa untuk menghasilkan foto yang bagus.
Semoga
bermanfaat!
Sumber : http://www.fotografi.lovelybogor.com/apa-itu-depth-field-atau-dof-dalam-fotografi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar