Bagaimana
cara membuat video cinematic? Bagaimana cara agar film pendekmu terasa
sinematik? Sebelum kita membahas lebih jauh, kita perlu membahas sedikit
tentang arti cinematik / sinematik. Perkembangan kamera digital dalam beberapa
tahun belakangan mempunyai karakteristik tersendiri. Karakter tersebut tak jarang
terasa sangat ‘video’ dan kurang filmis. Video yang sinematik terasa seperti
film, walaupun diambil dengan kamera digital. Sederhananya, tentu kamu bisa
merasakan perbedaan menonton video reportase berita dengan film-film yang kamu
tonton di bioskop bukan?
Perlu
upaya lebih untuk membuat video terasa lebih sinematik. Perencanaan, komposisi,
hingga hal teknis lainnya menentukan ‘rasa’ yang disajikan setiap gambar. Tentu
saja pengalaman dan kamera yang digunakan menentukan hasil akhir. Tetapi, bukan
berarti kamu tidak bisa membuat gambar cantik, filmis, dan sinematik dengan
budget seadanya. Kami ingin berbagi tips cara membuat video cinematic. Berikut
tipsnya:
Rencanakan!
Bagian
yang cukup sering diabaikan. Di lokasi / lapangan, kalian akan diburu oleh
banyak sekali hal yang akan menganggu konsentrasi. Mulailah dengan merencanakan
shot. Buatlah floor plan, dokumen perencanaan letak kamera. Mumpung kepala
masih segar, buatlah daftar shot-shot yang kalian perlukan untuk merangkai
cerita.
Aspect Ratio!
Aspect
ratio standar kamera digital adalah 16:9. Artinya perbandingan panjang dan
lebar gambar anda adalah 16:9. Standar ratio yang dipakai oleh industri film
adalah 2.35:1 dan 1.85:1. Artinya gambar yang dihasilkan gambar yang dihasilkan
terasa lebih panjang. Bagaimana cara mengubah aspect ratio? Kamu bisa
melakukannya dengan menambah cinema bar di timeline software editing
anda.
Lensa Prime
Lensa
merupakan faktor kunci dari gambar-gambar yang dihasilkan. Video akan terlihat
semakin filmis dan sinematik jika memilih lensa dengan baik. Kebanyakan film
diambil dengan lensa prime. Apa itu lensa prime? Lensa prime adalah lensa fix
dengan focal lenght 35mm, 50mm, 85mm, 135mm. Gunakan lensa-lensa ini daripada
lensa zoom seperti 24-70mm, 24-105mm, dll. Lensa prime bisa berharga luar biasa
mahal, tapi juga banyak yang kualitasnya baik dan harganya terjangkau. Lensa
prime selalu menjadi investasi yang esensial.
Ruang Tajam
Kebanyakan
kamera video digital selalu menggunakan bukaan sempit, mulai dari f/8.0,
f/11.0, dst. Akibatnya gambar terasa tidak tajam karena ruang tajam (depth of
field) sangat lebar. Coba gunakan bukaan-bukaan lebar seperti f/2.8, f/3.5,
atau f/5.6. Bukaan sempit maka akan menghasilkan ruang tajam yang lebih sempit.
Alhasil gambar yang dihasilkan akan tajam di subjek, namun akan mendapatkan
blur yang asik di foreground dan background.
Gunakan 24 FPS
Settingan
default kamera digital kebanyakan menggunakan frame rate 30fps, atau 60fps.
Artinya gambar yang dihasilkan setiap detik adalah 30 gambar atau 60 gambar.
Sementara itu, kamera frame rate kamera film adalah 24fps. Beberapa kamera
digital kini telah memiliki fitur frame rate 24fps. Gunakan frame rate tersebut
jika kamu ingin mendapatkan feel sinematik.
Perhatikan Komposisi
Komposisi
memang membutuhkan latihan. Tetapi kamu tak akan bergerak jika tidak mencoba.
Jika kamu ingin gambar videomu sinematik, penting untuk memperhatikan kompisisi
gambar. Komposisi merupakan faktor kunci gambar yang dihasilkan. Kamu bisa
menggunakan kamera paling canggih di dunia, dengan peralatan lampu paling
mutakhir, namun jika kamu tak bisa mengatur kompisisi yang baik saat
pengambilan gambar, maka percuma.
Koreksi Warna
Setelah
mengambil gambar di lokasi, proses belum selesai. Proses post-production yang
baik juga menentukan hasil akhir. Teknologi digital membuat proses pewarnaan
gambar atau coloring semakin mudah. Di software editingmu, aplikasikan LUT
(look up table) ke footage-footage yang akan anda rekam. LUT akan membuat
gambar anda semakin sinematik.
Begitulah
kira-kira tips cara membuat video cinematic dari kami. Bagaimana
pendapatmu? Apakah kalian punya ide-ide atau pengalaman lain? Silahkan tulis di
kolom komentar ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar