Salahsatu komponen penting di dalam
kamera di era digital adalah Memory Card. Pada era kamera analog, sebuah gambar
disimpan pada rol film/klise yang biasanya hanya mampu menghasilkan gambar
dengan jumlah terbatas. Dan memakan banyak ruang dan biaya.
Pada era digital, dengan teknologi
yang semakin berkembang saat ini, sebuah gambar foto digital yang sudah melalui
proses perkaman cahaya secara elektronik oleh sensor. Informasi elektronik ini
yang nanti diteruskan dan disimpan pada sebuah peyimpanan memory, atau Memory
Card.
Uniknya, gambar digital ini bisa
langsug dilihat setelah kita mengambil gambar. Juga bisa dibaca oleh komputer
setalah diback up atau ditransfer data. Memory card ini keunggulannya, setalah
proses back up di media lain (hardisk), memory dapat diformat atau dikosongkan
kembali dan siap menyimpan lagi dengan kapasitas simpan full sedia saat pertama
dipakai.
Nah, untuk kapasitas penyimpanan
ini, setiap merk Memory yang beredar di pasaran, menyediakan berbagai jumlah
kapasitas yang dibedakan besarnya. Biasanya saat ini dijumpai memory dengn
kapasitas 8gb, 16gb, 32gb, 64gb dan 128gb, bahkan sampai 256gb.
Selain membedakan jumlah kapasitas
yang disediakan, produsen memory juga membagi jenis memory kedalam beberapa
jenis. Diantaranya:
SD (Secure Digital)
Memory ini berukuran 32mm x 24mm, berkapasitas 8mb hingga 2gb. Memori jenis ini saat ini di pasaran sudah jarang atau tidak bereda lagi.
Micro SD
MicroSD berukuran 11mm x 15mm, lebih kecil dari Mini SD dan SD. Kapasasitasnya saat ini dari 4gb sampai 128gb.
MiniSD
Mini SD berukuran 21,5mm x 20mm. Lebih besar dari MicroSD, tapi masih lebih kecil dari SD. Dahulu, memory jenis ini berkapasitas 2gb sampai 16gb. Saat ini memori jenis ini sudah jaang beredar. Karena, kebanyakan kamera digital saat ini menyediakan slot berukuran SD atau microSD.
SDHC (Secure Digital High Capacity)
Memori jenis ini saat ini banyak dijumpai pasaran. Ukurannya sama dengan SD, 32mm x 24mm. Berkapasitas 8gb sampai 32gb.
SDXC (Secure Digital eXtended
Capacity)
Jenis memori ini tergolong baru, diproduksi sejak tahun 2010. Dan hanya beberapa kamera saja yang suport untuk kapasitas memori jenis ini. Kapasitasnya dari 64gb hingga secara teori mampu mencapai 2tb.
XQD Card
Memori jenis ini juga terbilang jenis baru. Dengan ruang penyimpanan yang jauh lebih besar, dan biasanya mempunyai kecepatan yang baik. Kapasitasnya hingga 2tb dengan kecepatan transfer data 125-500gb per detik. Saat ini kamera yang suport untuk memori jenis ini hanya pada kamera Nikon D4.
CF (Compact Flash)
Memori jenis ini biasanya mempunyai kapasitas dari 16gb hingga 256gb, dengan kecepatan proses yang tinggi. Pertamakali diperkenalkan oleh Sandisk pada tahun 1994, dan digunakan untuk kamera yang paling canggih. Hingga tahun 2010 produsen kamera Canon menggunakan CF untuk kamera jenis video dengan resolusi High Definition (HD).
Tipe memori CF ini menggunakan
teknologi UDMA (Ultra Direct Memory Access) yang saat ini merupakan teknologi
tercepat.
Kecepatan Memori
Berikutnya, setelah jenis-jenis memori, kita harus juga mengenal jenis-jenis memori berdasarkan kecepatannya. Baik itu kecepatan membaca atau pun kecepatan mereka. Produsen kartu biasanya menuliskan spesifikasi kartu tersebut tertulis pada kartu bagian muka.
Sebuah kartu seringkali memiliki
faktor perkalian tertulis di luarnya yang menjelaskan kecepatan membaca kartu
tersebut (seperti 133x, 200x, 300x, dsb). Ini disebut ‘rating komersial x’
dengan 1x sama dengan kecepatan CD-ROM biasa yaitu 150kb/detik. Ini memudahkan
penghitungan dengan mengalikan atau membagi dengan 150. Jadi, kecepatan 200x
sama dengan 1 detik untuk membaca file berukuran 29,5MB.
Berikut jenis memory card dengan
kecepatan transfer data untuk shooting video:
– SD Card Class 10 – 10Mb/s
– SD Card UHS-1 – 10Mb/s
– SD Card UHS-3 – 30Mb/s
– CF Card VPG 20 – 20 Mb/s
– CF Card VPG 65 – 65 Mb/s
Sistem yang lebih baru disebut
‘class rating’. Asosiasi SD menciptakan test kecepatan class rating yang tujuan
utamanya menemukan kecepatan transfer data minimum dari sebuah kartu
SD/SDHC/SDXC. Sebuah kartu Class 2 bisa merekam data secepat 2MB/detik, Class 4
sampai 4MB/detik, Class 8 sampai 8MB/detik, dan selanjutnya. Tapi, ini adalah
kecepatan minimum dan bukan kecepatan sebenarnya.
Berikut jenis memori berdasarkan
class-nya :
– Class 0 tidak memiliki kemampuan transfer rate minimum yang spesifik
– Class 2 memiliki kemampuan transfer rate minimum 2 MB/s, kecepatan paling rendah untuk Micro SDHC
– Class 4 memiliki kemampuan transfer rate minimum 4 MB/s
– Class 6 memiliki kemampuan transfer rate minimum 6 MB/s
– Class 10 memiliki transfer rate kemampuan minimum 10 MB/s
Di lapangan, biasanya terdapat kasus
salah pilih memori untuk keperluan kameranya. Misalnya, untuk keperluan
pengambilan video dengan resolusi full HD, memori yang digunakan adalah memori
dengan class-4, biasanya kamera atau video akan stop merekam tiba-tiba setalah
beberapa detik. Itu dikarenakan penggunaan memori yang tidak tepat
Kasus yang saat ini sering dijumpai
pula, adalah banyak beredarnya memori non original atau palsu. Biasanya
dibandrol dengan harga di bawah pasar, atau bahkan di harga sama dengan harga
originalnya.
Memang cukup sulit membedakan memori
yang asli dan yang palsu. Dimana, kemasan dus sangan mirip dengan yang asli.
Baru bisa diketahui setalah memori ini dibongkar dan dicoba saat merekam.
Biasanya rate akan turun setelah beberapa kali pengambilan video.
Beberapa tanda dari beberapa
pengguna memori kamera, adalah bahwa memori yang asli terdapat titik-titik
warna emas yang terdapat di belakang memorinya. Wah, berarti memang mesti buka
segel terlebih dahulu.
Toko kamera terpercaya sekalipun
saat ini sering terkecoh oleh suplier produsen memori. Untuk Mitrakamera saat
ini masih mempercayai distributor merk Sandisk dari perusahaan ternama di dunia
fotografi, yaitu Datascrip. Yang keoriginalannya dan garansinya mudah dan
dijamin aman. Aamiin. 🙂
Seiiring dengan berkembangnya
teknologi kamera, salahsatunya adalah adanya fitur konektifitas ke smartphone
via wifi yang memungkinkan hasil gambar juga langsung terback up atau tersimpan
pada memory smartphone. Tetapi ukuran pixelnya biasanya sudah dikompresi oleh
applikasi secara otomatis pada smartphone.
Tapi jangan khawatir, file ukuran
aslinya ada di dalam memory kamera itu sendiri, yang nanti dapat sewaktu-waktu
ditransfer dan diback up di hardisk PC atau laptop.
Nah, cukup panjang ya urain mengenai
memori kali ini. Memori memang biasanya menyangkut perasaan. Perasaan memang
adalah masalah ruang. :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar