Informasi & Promo

Post Page Advertisement [Top]

CARA MENGATUR DAN MENGGUNAKAN APERTURE ATAU DIAFRAGMA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-2JG_yK26nrxJsXWX68KhArc2TJVEIqPr0MGwZICgCoGrAi7_e-palI7ffA6PnqMtwOMltnBpSnhDvhyZ3Nq5kT1E98SUOxd6T1co6eB9rUvmiXZtapybfLL7ahiqg4MtSPcJmLQHdG1I/s1600/Cara+Mengatur+Dan+Menggunakan+Aperture+Atau+Diafragma.jpg
Setelah membahas tentang shutter speed yang merupakan salah satu pengaturan untuk membentuk eksposur (exposure) secara manual, maka selanjutnya kita beralih ke pengaturan penting lainnya yaitu aperture atau diafragma.
Aperture disebut juga sebagai bukaan lensa. Sedangkan yang dimaksud bukaan lensa tersebut silahkan lihat gambar di bawah ini:
Cara Kerja Aperture
Bila pada shutter speed mengenai kecepatan maka pada aperture mengenai lebar dan sempitnya bukaan lensa yang terhubung ke kamera. Cara kerjanya yaitu ketika semakin lebar bukaan pada lensa maka semakin banyak pula cahaya yang masuk, dan hasilnya dapat meningkatkan kecerahan pada foto Anda. Selain itu, lebar sempitnya bukaan aperture juga mempengaruhi ruang ketajaman pada gambar.
Memahami Nilai Aperture
Nilai aperture ditulis dalam satuan "f/". Banyak pemula yang salah menggunakan aperture dikarenakan mereka keliru membaca nilai aperture. Setiap nilai mewakili bukaan dan perlu Anda ingat bahwa nilai aperture dipahami secara terbalik. Sebagai contoh, untuk bukaan terlebar diwakili oleh nilai yang kecil katakanlah ia "f/1.8" atau lebih kecil dari itu. Sedangkan untuk bukaan tersempit diwakili oleh nilai yang besar yaitu "f/22".
Kesimpulannya adalah semakin kecil nilai aperture maka semakin lebar bukaan pada lensa, begitupula sebaliknya. Agar mudah Anda pahami, silahkan perhatikan gambar aperture lensa di bawah ini:
Rumus F-Stop Aperture
Sederhananya bahwa f-stop itu adalah tingkatan nilai aperture. F-stop dikenal juga dengan istilah "f-number" dan ini juga menjadi sebutan lain dari aperture. Meskipun demikian, istilah "stop" seringkali dilibatkan dalam perhitungan nilai eksposur termasuk elemen pembentuk eksposur (shutter speed, aperture, ISO). Perhitungan yang paling mudah dipahami adalah perhitungan ISO, yang mana setiap tingkatan nilai ISO merupakan hasil perkalian dua (...x2) dari nilai sebelumnya yaitu ISO 100, 200, 400, 800, dst.
Namun berbeda dengan aperture yang menggunakan beberapa metode perhitungan yang berbeda-beda dan tak satupun dari metode tersebut sama dengan rumus stop pada ISO. Perhitungan f-stop paling dasar yang dikenal dengan "full f-stop" menggunakan rumus berikut:
(Nilai aperture sebelumnya) √ 2 = (Nilai aperture selanjutnya)
Jadi misalnya lensa Anda memiliki aperture f/3 maka cara mengetahui nilai aperture selanjutnya yaitu: 3 √ 2 = 4.24 (dibulatkan menjadi 4.2). Begitupula perhitungan untuk mendapatkan nilai di atas 4.2. Paham? Dengan rumus di atas Anda bisa menghitung sendiri kelipatan nilai aperture pada lensa Anda menggunakan kalkulator ilmiah dan beberapa smartphone menyediakan aplikasi kalkulator tersebut. Berikut contoh urutan nilai aperture dengan dua metode perhitungan berbeda:
Cara Menggunakan Aperture
Sama halnya seperti shutter speed (baca di sini) bahwa aperture bisa diatur sesuka Anda hanya pada mode manual exposure (M) atau aperture priority, dan Anda tidak bisa mengaturnya pada mode auto atau program (P). Pada kamera Canon, shutter priority ditulis dalam simbol (Av), sedangkan pada Nikon dan kebanyakan kamera lainnya ditulis dalam simbol (A). Jadi, langkah awal silahkan masuk ke mode manual (M) atau Av (Canon) atau A (Nikon). Coba Anda perhatikan gambar di bawah ini:
Setelah itu pada monitor LCD silahkan pilih menu aperture (lihat yang saya lingkari) lalu ganti nilainya sesuai yang Anda butuhkan. Perhatikan gambar di bawah ini:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]