Bila Anda sampai ke artikel ini kemungkinan besar Anda telah membaca penjelasan tentang bulb pada artikel sebelumnya. Jika tidak, maka saya sarankan Anda membaca artikel tersebut di sini. Dan jika sudah paham apa itu bulb dan kegunaannya, maka silahkan kembali lagi ke artikel ini untuk mempelajari cara menggunakan bulb.
Oke, silahkan simak baik-baik tutorialnya di bawah ini.
Persiapkan alat yang dibutuhkan untuk melakukan bulb
Seperti penjelasan pada artikel sebelumnya bahwa bulb adalah shutter speed yang sangat lambat sehingga saat memotret kamera akan sangat sensitif terhadap getaran sekecil apapun yang mengakibatkan foto kurang fokus. Oleh sebab itu Anda membutuhkan alat bantu agar kamera berkerja dengan stabil tanpa hand shake. Alat yang Anda butuhkan yaitu:
1. Tripod untuk dudukan kamera
2. Remote shutter release (remote control)
Membuat konsep yang jelas
Sebelum melakukan bulb buatlah konsep yang jelas tentang foto bulb seperti apa yang ingin Anda hasilkan. Dan pastikan juga konsep relevan dengan objek yang Anda pilih. Jika ingin membuat light painting (lukisan cahaya) maka siapkan alat tambahan seperti senter atau benda lainnya yang menghasilkan cahaya untuk digunakan membuat lukisan cahaya.
Pemilihan waktu untuk melakukan bulb
Secara umum waktu yang pas untuk melakukan bulb adalah pada malam hari, atau bisa juga pada tempat / ruang yang gelap atau minim cahaya. Jika Anda memilih waktu di siang hari maka carilah lokasi yang kurang cahaya dan gunakan bantuan filter CPL untuk meredup cahaya yang masuk. Dan jangan lupa pemilihan waktu harus sesuai dengan konsep yang Anda buat sebelumnya.
Pemilihan tempat untuk melakukan bulb
Pilihlah tempat yang bebas dari cahaya liar seperti sorotan lampu dari kendaraan yang tiba-tiba melintas. Jika memotret aktivitas kendaraan di jalan, maka lakukan pemotretan dari ketinggian atau dari sisi lain yang terhindar dari "sorotan langsung" lampu kendaraan.
Langkah-langkah settingan bulb pada kamera
1. Dirikan tripod dan pasang kamera Anda dan juga remote shutter release.
2. Putar tombol mode-dial kamera Anda dan letakkan ke mode manual (M).
3. Masuk ke pengaturan shutter speed lalu turunakan nilainya sampai Anda mendapat mode bulb. Lihat di sini untuk bagaimana cara mengubah nilai shutter speed.
Memulai teknik bulb sederhana
Sebagai contoh kita akan membut foto light painting sebagai praktek bulb sederhana dan caranya sebagai berikut:
1. Beri aba-aba yang jelas pada hitungan ke berapa pelaku akan mulai melukis cahaya.
2. Sebelum memulai, tutupi cahaya dari senter atau benda lainnya yang digunakan untuk melukis cahaya. Bisa menggunakan tangan atau letakkan di belakang badan Anda.
3. Tekan remote shutter untuk mulai memotret dengan mode bulb dan jangan lepas sampai subjek selesai melukis cahaya. Tapi jika Anda tidak memiliki remote shutter, maka cukup tekan tombol shutter kamera dengan cara yang sama yaitu jangan lepaskan jari Anda. Hanya saja tanpa bantuan remote bisa berpotensi terjadinya "shake" atau getaran oleh tangan Anda yang dapat menyebabkan hasil gambar blur keseluruhan.
4. Bila pelaku telah selesai melukis, maka tutup kembali cahaya dari benda yang digunakan untuk melukis. Lalu lepas jari Anda dari shutter release untuk mengakhiri pemotretan.
5. Terus ulangi sampai Anda mendapatkan hasil yang diharapkan.
Sebenarnya masih ada solusi lain jika Anda tidak memiliki remote shutter adalah dengan beralih ke shutter lambat biasa. Jadi, ubah kembali settingan shutter speed dan letakkan di nilai 30s atau sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Lalu ubah juga pengaturan Drive Mode dan pilih mode "Self-timer:2sec" (baca di sini panduannya). Namun metode ini sudah tidak bisa lagi dinamakan bulb.
Tutorial ini hanyalah dasar menggunakan bulb tapi Anda bisa menerapkannya pada objek lain dengan metode yang sama, seperti memotret kembang api atau pemandangan di pantai.
Bulb vs sekedar melambatkan shutter speed
Paling sering mode bulb ini digunakan untuk memotret gelombang air di pantai dan sungai. Dengan bulb Anda bisa membuat gerakan gelombang air terlihat seperti "kabut". Nah, semakin lama shutter speed bekerja maka semakin halus efek pada gelombang air. Untuk membuktikan teori ini coba Anda lihat perbandingan 2 gambar di bawah ini:
1/5s, f/11, ISO 200 - Photo by Rowan Sims (via petapixel.com) |
107s, f/11, ISO 400 - Photo by Rowan Sims (via petapixel.com) |
Kedua gambar di atas menggunakan komposisi yang sama namun menggunakan pengaturan shutter speed yang berbeda. Gambar pertama menggunakan nilai shutter speed 1/5s sehingga efek pada gelombang masih menunjukan detail.
Sedangkan gambar kedua menggunakan shutter speed 107s dan angka ini di bawah angka max shutter speed 30s pada umumnya, sehingga bisa dipastikan bahwa sang fotografer menggunakan "mode bulb" untuk mencapai kecepatan 107s. Dan hasilnya gelombang air benar-benar terlihat seperti kabut dan banyak kehilangan detail.
Perbedaan ini hanya ingin menunjukan seperti apa hasil dari shutter speed lambat yang biasa-biasa saja dengan hasil gambar yang menggunakan bulb. Dan kedua gambar di atas sama-sama "amazing" menurut saya. Ini tergantung selera Anda.
Sumber : https://www.kelasfotografi.com/2015/05/tips-dan-petunjuk-cara-menggunakan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar