Informasi & Promo

Post Page Advertisement [Top]




1. Waktu Terbaik

Untuk bidikan terbaik, cobalah memotret bayi di usia 7 sampai 14 hari pertama kehidupannya.

2. Pastikan Bayi Kenyang
Satu hal yang bisa mengganggu sesi pemotretan adalah apabila bayi rewel. Salah satu penyebab kerewelan bayi adalah lapar. Karena itu pastikan bayi tidak lapar. Berikanlah air susu ibu (ASI) terlebih dahulu sebelum kita gelar sesi pemotretan bareng si kecil.

3. Lingkungan Hangat
Bayi tidak suka kedinginan. Pastikan agar ruangan tetap hangat sehingga bayi akan merasa hangat dan nyaman.

4. Bikin Suasana Tenang dan Nyaman
Suasana tenang dan nyaman penting banget agar pemotretan lebih produktif. Bagaimana caranya? Misalnya dengan menyalakan musik yang lembut.

5. Mulailah dengan Sesuatu yang Sederhana

Cukup menantang untuk mendapatkan jepretan yang sempurna. Berusahalah agar di awal pemotretan tetap sederhana dan mendasar. Cukup fokus pada bayi kita. Begitu Bunda sudah berhasil dengan foto dasar, beralihlah ke sesuatu yang lebih kreatif.

6. Pencahayaan Alami
Pada setiap pemotretan, pencahayaan bisa membuat bagus atau sebaliknya, menghancurkan hasil akhirnya. Apabila tak ada lampu yang mendukung, jendela yang besar bisa memberikan tampilan pencahayaan yang sangat alami.

7. Kamera Profesional
Apabila Bunda harus meminjam kamera profesional dari seorang teman, pilihlah DSLR dengan lensa profesional


8. Minta Bantuan ke Orang Lain

Bayi tentunya masih rapuh. Karena itu kita perlu berhati-hati saat menjadikannya model jepretan kita. Apalagi kalau kita ingin mengedepankan kreativitas. Ada baiknya Bunda tidak sendirian alias meminta bantuan orang lain saat akan 
memfoto bayi.

Kehadiran 'asisten' bisa membantu kita untuk memperbaiki posisi bayi, mengambil mainan ataupun alat peraga, membuat bayi tersenyum, juga memastikan si kecil tetap aman.

9. Manfaatkan Selimut Tipis

Gunakan kain katun tipis, selimut, atau selembar kertas besar untuk membantu pembuatan pemotretan berjalan sukses. Selimut ini akan membantu menahan lengan bayi dengan lembut sehingga membuat si kecil merasa aman dan aman. Tapi perhatikan juga warna selimutnya ya Bun, agar tone-nya pas. Ini adalah tips

10. Coba Berbagai Sudut

Cobalah menjepret dari berbagai sudut untuk memperoleh hasil foto yang baik. Karena dari sudut-sudut yang berbeda, Bunda punya kesempatan mendapatkan sisi-sisi menarik lebih banyak lagi.

11. Berantakan? Nggak Masalah
Fotografer bayi profesional menyadari untuk mendapatkan jepretan yang hebat sering kali berarti sedikit berantakan. Iya, soalnya bayi bisa bosan kapanpun. Kalau sudah bosan, pasti deh jadi rewel. Nah jangan biarkan hal itu memperlambat proses pemotretan, jadi kita bisa gelar mainannya di sisi tertentu.

12. Trik Tangan Berpangku
Fotografer profesional sering menggunakan tangan bayi untuk mengangkat wajahnya dengan lembut. Selain posenya bagus, juga memudahkan pengambilan foto. Tapi hati-hati ya, Bun, saat melakukannya.

Bahaya Nggak Bayi-bayi Difoto?

Laman Quora mewanti-wanti agar orang tua extra hati-hati saat akan 
memfoto bayinya. Beberapa pose manis bayi mungkin sangat memanjakan mata kita. Tapi hati-hati, jangan sampai kita terlalu memaksakan si kecil untuk berpose tidak wajar demi memuaskan keinginan kita.

Bayi yang baru lahir benar-benar bisa cedera jika orang tua atau fotografer yang tidak berpengalaman mencoba memaksanya berpose dalam posisi canggung. Agar aman, mungkin bisa dipertimbangkan juga menggunakan bantuan Photoshop ya, Bun.

Selain itu, ada kekhawatiran yang dikaitkan dengan mata bayi. Bayi yang baru lahir matanya masih lembut. Para ahli mengatakan bayi akan menutup mata saat terpapar cahaya sebai bentuk refleks, namun beberapa milidetik cahaya yang kuat dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Soal ini, dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo menyebut belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan flash kamera (baik handphone atau kamera pro) berbahaya untuk mata bayi. Kata dr Meta, ketika tersorot flash kamera, dibanding orang dewasa mata bayi sebetulnya lebih aman. Ini karena pupil bayi lebih kecil dibanding pupil orang dewasa, sehingga sinar dari flash kamera yang sampai di retina lebih sedikit.

Sumber : https://www.haibunda.com/parenting/20171101150313-61-10913/tips-memfoto-bayi-baru-lahir-agar-hasilnya-keren

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]