Photo
Credit: wikihow.com
Kemampuan
fotografi di luar ruangan (outdoor) berperan tak kalah penting dari
fotografi indoor. Terlebih jika Sahabat Fotografi juga hobi traveling.
Kurang afdol rasanya berjalan mengelilingi kota tertentu tanpa mengabadikan
tempat-tempat atau momen yang ditemui. Oleh sebab itu, penting bagi Sahabat
Fotografi untuk mempelajari beberapa tips dasar fotografi outdoor berikut
ini.
Hindari
Sinar Matahari Siang Hari
Photo
Credit: youtube.com
Pencahayaan
alami memang teman terbaik untuk mengambil foto, tetapi hindari sinar matahari
pada siang hari. Pada saat itulah matahari berada tepat di atas kepala dan
menyinarkan cahayanya yang paling terang. Kamera Sahabat Fotografi hanya akan
terpapar cahaya yang terlalu “keras” dan tidak bisa dikontrol. Cahaya yang kuat
tersebut juga biasanya dibarengi dengan bayangan yang cukup tajam. Oleh sebab
itu, jika Sahabat Fotografi memang harus mengambil gambar pada siang hari,
lakukanlah dengan berdiri di atas bayangan. Cara ini akan menciptakan efek
dramatis pada hasil foto.
Selalu
Gunakan Format RAW
Photo
Credit: amateurphotographer.co.uk
Jika
memungkinkan, atur kamera Sahabat Fotografi untuk menangkap gambar dalam format
RAW. Pada dasarnya, file foto dalam format RAW merupakan versi yang
belum termodifikasi sama sekali, dihasilkan langsung dari sensor foto kamera
Sahabat Fotografi. Foto dalam format RAW mengandung banyak sekali jumlah piksel
apabila dibandingkan dengan format JPEG. Mungkin hal tersebut akan memakan
lebih banyak kapasitas penyimpanan kartu memori, tetapi pengaturan foto dalam
format RAW memberi lebih banyak keleluasaan dalam Sahabat Fotografi untuk
menyesuaikan foto dalam proses editing.
Fokus
pada Mata Ketika Memotret Orang
Photo
Credit: iipvapi.com
Fotografi
outdoor tidak selamanya menawarkan pemandangan atau gambar landscape sebagai
objeknya. Pada beberapa kesempatan, mungkin Sahabat Fotografi diminta untuk
memotret model di luar ruangan atau sekadar memotret teman. Apapun momennya,
selama memotret orang di luar ruangan, fokuslah pada bagian mata mereka,
terutama jika Sahabat Fotografi mengambil foto dalam bentuk portrait. Mata
merupakan elemen paling “tajam” dari wajah seseorang. Ketika Sahabat Fotografi
fokus pada bagian mata, lensa akan menerapkan teknik bokeh pada background dengan
sendirinya.
ISO
Serendah Mungkin
Photo
Credit: stepbystep.com
Jumlah
ISO pada fotografi berkaitan dengan sensitivitas cahaya yang diterima kamera.
Semakin besar ISO-nya, semakin sedikit cahaya yang Sahabat Fotografi perlukan
untuk mengambil gambar. Sayangnya, sensitivitas tinggi terhadap cahaya dapat
menyebabkan noise pada gambar yang Sahabat Fotografi hasilkan. Oleh
sebab itu, usahakan untuk selalu mengatur ISO pada level serendah mungkin.
Bukan berarti Sahabat Fotografi tidak boleh menaikkan ISO. Terkadang, ketika
dituntut untuk memotret objek yang bergerak cepat, Sahabat Fotografi harus
menggunakan shutter speed yang cepat pula. Nah, noise pada foto
akibat tingginya ISO akan lebih susah terlihat.
Gunakan
Filter Polarisasi
Photo
Credit: nikonusa.com
Apabila
Sahabat Fotografi cukup sering memotret di luar ruangan, sebaiknya menggunakan
filter polarisasi untuk dipasang pada kamera. Alat ini memungkinkan kamera
untuk mengambil gambar dengan membiarkan cahaya masuk pada angle tertentu.
Jadi, jika Sahabat Fotografi memutar filter sesuai keinginan, Sahabat Fotografi
bisa menghilangkan silau dari sinar matahari. Tidak hanya itu, filter
polarisasi juga mampu menghilangkan refleksi yang muncul ketika Sahabat
Fotografi memotret jendela, air, dan lain sebagainya.
Setelah
ini, tidak ada alasan untuk menghasilkan fotografi outdoor yang sesuai
keinginan, ya? Agar hasil foto yang didapatkan bisa lebih stabil, tidak ada
salahnya menggunakan tripod. Meskipun cukup merepotkan karena harus
menggotongnya ke mana-mana, Sahabat Fotografi pasti akan lebih puas dengan
hasil fotografi outdoor yang diambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar