4. Butterfly Lighting
(Pencahayaan Kupu-kupu)
Butterfly Lighting adalah pola pencahayaan untuk mendapatkan bentuk
bayangan seperti bentuk kupu-kupu di bawah hidung dengan menempatkan sumber
cahaya utama di atas dan tepat di belakang kamera. Pada dasarnya Fotografer
memotret di bawah sumber cahaya untuk mendapatkan pola ini. Pencahayaan
kupu-kupu paling sering digunakan untuk gaya pemotretan glamour dan menciptakan
bayangan di bawah pipi atau dagu. Hal ini juga baik untuk subyek yang lebih tua
karena dapat mengurangi keriput dari sisi pencahayaan.
Butterly Lighting dibuat dengan menggunakan sumber cahaya tepat di
belakang kamera dan sedikit di atas mata atau kepala subyek. Pola pencahayaan
ini kadang-kadang dilengkapi dengan menempatkan reflektor langsung di bawah
dagu mereka, dimana subjek sendiri yang memegangnya! Pola ini bagus untuk
subyek yang memiliki tulang pipi menonjol dan wajah ramping. Subyek dengan
wajah bulat lebar akan terlihat lebih baik dengan menggunakan Loop atau bahkan
Split agar wajah mereka terlihat lebi tirus. Pola ini sulit untuk dibuat dengan
menggunakan cahaya jendela atau reflektor. Seringkali sumber cahaya \seperti
matahari atau lampu kilat diperlukan untuk mendapatkan bayangan yang lebih
jelas di bawah hidung.
5. Broad Lighting (Pencahayaan Luas)
Pencahayaan luas tidak begitu banyak
menggunakan pola tertentu, namun hanya gaya pencahayaan. Salah satu pola cahaya
berikut dapat berupa pencahayaan luas (Broad lighting) atau pendek (Short
lighting): Loop, Rembrandt, split.
Broad lighting adalah ketika wajah subjek sedikit berpaling
dari pusat, dan sisi wajah yang lain mengarah kamera (lebih luas) ada di dalam
terang. Ini menghasilkan area yang lebih besar dari cahaya pada wajah, dan sisi
bayangan yang muncul lebih kecil. Broad lighting terkadang digunakan untuk
potret high key (Potret cerah). Jenis pencahayaan ini akan
membuat wajah seseorang terlihat lebih luas/lebar dan dapat digunakan pada
seseorang dengan wajah yang sangat kurus agar terlihat lebih lebar. Namun
seperti yang Sobat-sobat ketahui kebanyakan orang ingin kelihatan lebih
ramping/tirus, bukan terlihat lebar! sehingga jenis pencahayaan ini tidak akan
sesuai untuk seseorang yang berbadan besar hehe.
Untuk membuat Broad lighting,
wajah subyek berpaling dari sumber cahaya. Perhatikan bagaimana sisi wajah yang
menuju kamera memiliki paling terang di atasnya dan bayangan yang jatuh di sisi
yang jauh dari wajah, terjauh dari kamera. Broad lighting hanya
menempatkan/menerangi bagian terbesar dari wajah yang ditunjukan.
6. Short Lighting (Pencahayaan Pendek)
Short Lighting atau Pencahayaan pendek adalah kebalikan dari
Broad Lighting (pencahayaan luas). Seperti yang Sobat lihat pada contoh diatas,
Short lighting menempatkan sisi berbalik ke arah kamera (apa yang tampak lebih
besar) adalah bayangan. Hal ini sering digunakan untuk low key,
atau potret gelap. Ini menempatkan lebih banyak wajah dalam bayangan, sehingga
menambahkan effek 3D dan terlihat langsing sehingga cocok untuk kebanyakan
orang yang bermuka lebar.
Dalam Short Lighting, wajah
yang berpaling ke arah sumber cahaya. Perhatikan bagaimana bagian wajah yang
berpaling dari kamera memiliki paling terang dan bayangan yang jatuh di sisi dekat
wajah. Sederhananya Short lighting memiliki lebih banyak bayangan pada bagian
dari wajah yang ditunjukan.
Menyatukan semuanya
Setelah kita sama-sama belajar bagaimana
mengenali dan membuat masing-masing pola pencahayaan yang berbeda maka Sobat
dapat mulai belajar bagaimana dan kapan harus menerapkannya. Dengan mempelajari
wajah subjek, Sobat akan belajar mana saja pola pencahayaan akan menjadi yang
terbaik bagi mereka, untuk jenis potret dan suasana yang diinginkan. Seseorang
dengan wajah yang sangat bulat yang ingin tampil langsing dalam sebuah potret
grad, akan sangat berbeda dari seseorang yang ingin melakukan pemotretan promo
untuk band mereka yang membuat mereka tampak berarti atau marah. Setelah Sobat
mengetahui semua pola, bagaimana mengenali dan menguasai kualitas cahaya, arah
cahaya dan rasio maka Sobat sudah siap menangani tantangan.
Tentu saja jauh lebih mudah untuk
mengubah pola pencahayaan jika Sobat dapat memindahkan sumber cahaya. Namun,
jika sumber cahaya utama adalah matahari, atau jendela – gak mungkin kan Sobat
memindahkannya? :D. Jadi apa yang Sobat perlu lakukan adalah bukan memindahkan
cahaya, tetapi subjek harus memutar searah dengan cahaya agar cahaya tersebut
jatuh pada mereka. Atau mengubah posisi kamera Sobat. Atau mengubah posisi
subyek. Jadi pada dasarnya pindahkanlah hal yang dapat bergerak dalam kaitannya
dengan cahaya, jika Sobat tidak dapat memindahkan sumber cahaya itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar