Tips Fotografi – Apakah sobat pernah dalam posisi seperti ini: Baru
memasuki dunia fotografi dan mendapat tawaran untuk pertama kalinya memotret
sebuah acara pernikahan? Dalam hati pasti sedikit merasa kebingungan dan
mencari-cari tips bagaimana mengabadikan sebuah momen pernikahan yang begitu
sakral dan penting bagi pasangan pernikahan tersebut. Artikel kali ini akan
membahas sedikit tentang tips bagaimana memotret sebuah acara pernikahan bagi
fotografer pemula, dan Kami berharap bisa bermanfaat. Jika Sobat mencari
penjelasan teknis, maka kalian tidak akan menemukannya dalam artikel ini, kami
menganggap Sobat telah memahami dasar-dasar fotografi seperti konsep exposure triangle, komposisi dasar dan lain-lain.
1.
Buatlah daftar Foto yang akan kalian ambil.
Salah satu saran yang bisa sangat
membantu tentang Wedding Photography adalah meminta pasangan tersebut
untuk memikirkan foto-foto seperti apa yang mereka inginkan pada saat acara
pernikahan. Ini akan sangat membantu pada saat pemotretan bersama keluarga,
tentunya Sobat tidak ingin ketika menyerahkan hasil foto yang bagus tetapi kalian
tidak menyertakan salah satu anggota keluarga dalam foto-foto tersebut bukan?
2.
Memilih koordinator foto
Memotret seluruh anggota keluarga
pada saat acara pernikahan bisa terasa merepotkan loh! Biasanya kebanyakan dari
mereka berjalan kesana kemari menemui anggota keluarga lain, teman, kolega dan
lain-lain. Parahnya lagi Sobat pasti tidak mengenal satu-satu anggota keluarga
tersebut, ditambah lagi ada dua keluarga yang berkumpul baik itu dari pihak
laki-laki maupun perempuan. Mintalah pada pasangan tersebut seorang foto
koordinator yang mengenal seluruh anggota keluarga, dan lebih baik dipilih dari
salah satu anggota keluarga mereka. Foto koordinator bisa membantu Sobat ketika
mengumpulkan mereka untuk sesi pemotretan.
3.
Kunjungi lokasi acara
Kunjungi semua lokasi pernikahan
dimana kalian akan memotret sebelum acara berlangsung. Memang beberapa
fotografer wedding profesional tidak melakukannya, tetapi ini akan sangat
membantu untuk mengetahui darimana kita memotret, merencanakan angle atau frame
foto yang akan kita ambil dan melihat bagaimana kondisi pencahayaan pada waktu
yang sama ketika acara pernikahan. Cobalah mengajak pasangan turut serta
melihat lokasi, dan mencoba mengambil beberapa foto, siapa tahu bisa menjadi
foto ‘Pra-Wedding’.
4.
Persiapan adalah kunci dari Wedding Photography
Potensi kesalahan besar terjadi pada
saat acara pernikahan, jadi Sobat harus membersiapkan diri dengan baik. Buatlah
rencana cadangan (jika pernikahan outdoor dan cuaca buruk), pastikan baterai
diisi penuh, memory card benar-benar kosong, pikirkan tentang rute atau urutan
pemotretan sehingga Sobat mengetahui momen apa yang terjadi berikutnya.
Datanglah pada acara gladi resik jika memungkinkan dan memang jika ada acara
tersebut, dari situ kalian bisa mengumpulkan informasi tentang posisi memotret,
pencahayaan, urut-ututan acara dan lain-lain.
5.
Ketahui apa yang menjadi harapan kedua pasangan terhadap hasil foto kalian
Tunjukkan hasil foto atau portofolio
kalian pada mereka. Ketahui apa yang ingin mereka dapatkan, berapa banyak foto
yang mereka inginkan, acara apa saya yang tidak boleh terlewatkan dan bagaimana
foto tersebut digunakan. Pastikan kalian membuat semacam perjanjian atau deal
harga jika kalian mengenakan biaya untuk Wedding Photography.
6.
Matikan suara yang ada pada kamera digital kalian.
Jangan pernah menambahkan
bunyi-bunyi Beep pada saat khidmadnya acara pernikahan. Matikan semua fitur
suara sebelum acara pernikahan.
7.
Potretlah detail-detail kecil
Ambillah gambar cincin, pernak-pernik
kebaya atau gaun penganti, bunga, penataan meja dan lain-lain. Ini akan
memberikan warna dan dimensi pada album pernikahan. Cobalah membuat sebuah
album dengan format Wedding Magazine agar lebih memiliki mood ketika pasangan
tersebut melihat album tersebut.
8.
Gunakan dua kamera
Berusahalah mendapatkan kamera lain,
entah itu dengan cara memohon atau meminjam ke orang lain. Gunakan dua lensa yang berbeda pada setiap kamera. Idealnya
satu kamera dilengkapi dengan lensa wide (bagus untuk candid dan ruang sedikit
sempit), dan satu lagi dengan lensa zoom (kalau bisa gunakan lensa yang
memiliki focal length maksimal 200mm).
9.
Pertimbangkan menggunakan Fotografer kedua.
Memiliki fotografer cadangan bisa
menjadi strategi yang bagus, hal ini berarti Anda tidak akan bergerak atau
berpidah tempat terlalu banyak pada saat acara pernikahan. Satu fotografer
mengambil foto formal, dan satu lagi mengambil foto candid. Memotret sendirian
akan memberikan tekanan tersendiri karena kalian akan dituntut menghasilkan
foto-foto bagus disetiap momen pernikahan.
10.
Berani tetapi jangan terlalu mencolok
Sikap ragu-ragu atau malu-malu tidak
akan memberikan foto yang kalian cari, terkadang Sobat harus sedikit berani
untuk menangkap momen, bagaimanapun juga timing merupakan segalanya dan
berpikirlah untuk mendapatkan posisi yang tepat saat momen penting sehingga
tidak mengganggu jalannya acara pernikahan. Bergerak atau berkelilinglah secara
efisien, seperti berpindah tempat pada saat pemutaran lagu atau pidato
sambutan. Bersikaplah berani ketika mengambil foto-foto penting, terutama foto
yang diinginkan oleh kedua pasangan.
11.
Pelajari bagaimana memanipulasi cahaya.
Kemampuan untuk memantulkan atau menyebarkan (diffuse) cahaya
flash merupakan kunci dalam Wedding Photography. Sobat pasti banyak menemui
sebuah acara pernikahan di dalam gedung yang memiliki kondisi pencahayaan
rendah atau temaram, jika kalian diijinkan untuk bisa menggunakan flash
(beberapa tempat seperti gereja tidak memperbolehkan) lihatlah apakah
memungkinkan untuk memantulkan cahaya flash ke langit-langit gedung? (ingatlah
bahwa memantulkan cahaya flash pada dinding dengan permukaan bewarna akan
merubah warna hasil foto kalian), atau pertimbangkan juga menggunakan difuser
agar cahaya flash lebih lembut. Gedung acara pernikahan tidak mengijinkan
penggunaan flash? maka kalian setidaknya menggunakan lensa cepat dengan
aperture lebar atau meninggikan pengaturan ISO. Sebuah lensa yang memiliki fitur
image-stabilisation (IS/VR) akan sangat membantu.
12.
Gunakan format RAW
Kebanyakan fotografer tentu merasa
tidak memiliki cukup waktu untuk menggunakan format RAW, mengingat butuh proses
lebih panjang dalam paska pemotretan, tetapi acara pernikahan terjadi sekali
seumur hidup dan RAW akan sangat berguna karena memiliki fleksibilitas lebih
tinggi dalam memanipulasi foto setelah pemotretan. Acara pernikahan terkadang
memiliki nuansa pencahayaan yang ‘tricky’, maka dari itu RAW merupakan pilihan
bagus guna memanipulasi exposure serta white balance menggunakan perangkat
lunak.
13.
Lihat hasil foto kalian pada saat acara resepsi
Salah satu keunggulan fotografi
digital adalah kesiapan media. Beberapa fotografer bahkan selalu membawa
notebook atau laptop pada saat acara resepsi pernikahan. Mereka melihat kembali
dan membuatnya sebagai slideshow, dan memutarnya pada saat acara malam hari.
14.
Pertimbangkan penggunaan background foto.
Salah satu tantangan dalam Wedding
Photography adalah semua orang selalu bergerak kesana kemari, dan ini berarti
background foto kalian juga akan berganti-ganti bukan? Idealnya cari BG yang
teduh, rapi dan tidak ada elemen-elemen benda yang bisa mencuri perhatian
penikmat foto pernikahan tersebut.
15.
Jangan fembuang foto-foto jelek
Salah satu keunggulan dalam
fotografi digital adalah kemudahan mereview foto-foto yang sudah kita ambil,
kita bisa dengan muda menghapus foto-foto yang dianggap jelek. Sobat perlu
ingat bahwa, foto pada nantinya bisa di-crop atau dimanipulasi untuk memberikan
kesan seni atau abstrak dan bisa ditambahkan pada album pernikahan.
16.
Merubah prespektif
Berusahalah untuk sedikit kreatif
dengan jepretan-jepretan kalian. Memang pada nantinya foto-foto dalam album
akan berupa foto-foto formal atau pose formal, tetapi pastikan kalian untuk
menyisipkan foto-foto dengan angle pemotretan dari bawah, atas, dengan wide
angle dan lain-lain.
17.
Fill Flash
Ketika memotret di luar ruangan pada
saat setelah acara pernikahan atau saat sesi pemotretan, Sobat mungkin
sebaiknya tetap membawa flash kalian turut serta, dan gunakan teknik fill
flash. Atur kekuatan atau power flash sebanyak satu atau dua stop agar foto
tidak terlalu blow-out, tetapi fill flash adalah suatu keharusan ketika pada
kondisi subyek yang backlit (terkena cahaya matahari dari belakang) atau pada
saat siang hari yang akan mengakibatkan banyak bayangan kuat.
18.
Mode Continuous Shooting
Kamera dengan fitur memotret dalam
jumlah banyak pada satu waktu akan sangat bermanfaat pada acara pernikahan,
jika kamera kalian mendukung fitur tersebut, maka gunakanlah. Terkadang foto
kedua dari sequence foto adalah foto yang terbaik, karena mereka tampak santai
dan telah beradaptasi pada momen tersebut.
19.
Berharap apa yang tidak diharapkan
Rencana sempurna pun pada prakteknya
bisa saja terjadi kesalahan, tetapi kesalah tersebut bisa menjadi momen yang
sempurna di acara pernikahan. Banyak sekali kesalahan yang bisa terjadi pada
saat acara pernikahan, seperti cincin yang terselip dan sulit ditemukan, turun
hujan ketika acara resepsi berakhir dan lain-lain.
Momen seperti ini tentu akan
menyebabkan sebuah kepanikan, tetapi momen seperti inilah yang bisa menciptakan
kenangan yang tidak terlupakan. Cobalah mengabadikan momen tersebut, dan kalian
akan mendapatkan foto-foto lucu yang membuat mereka tertawa.
20.
Bersenang-senanglah
Wedding atau pernikahan adalah
sebuah perayaan, dan perayaan seharusnya menyenangkan bukan? Semakin Sobat
merasa senang sebagai seorang fotografer, maka percayalah kalian akan semakin
santai ketika memotret.
Sumber : https://infotografi.com/wedding-photography-bagi-pemula/amp/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar