Menyebut Flat Lay Photography mungkin akan membuat Anda berkerut kening. Jenis foto apalagi itu?
Tapi pasti sebagian besar dari Anda, apalagi
yang rajin scrolling social media, pasti pernah melihat foto Flat Lay ini meski
tak tahu namanya.
Yup! Flat Lay itu foto “cantik” atau aesthetic
yang biasa ditemukan di Instagram dan Pinterest. Ciri khas Flat Lay adalah
benda-benda diletakkan tiduran menghadap ke atas yang dipotret dari atas, jadi
view-nya top down.
Flat Lay pun semakin digemari karena
keindahannya dipandang mata dan tingginya popularitas social media. Tak hanya
foto, video pun mulai banyak yang menggunakan tampilan flat lay. Benda yang
dipotret pun bervariasi mulai dari barang sehari-hari hingga collectible item
dan makanan.
Meski terlihat simpel namun ternyata tidak
mudah lho menghasilkan flat lay yang Instagramable. Masalah yang umum dijumpai
adalah lighting yang tidak pas, komposisi obyek foto yang kurang menggigit dan
mengatur tone.
Di sini kita akan mengulik bagaimana cara
membuat foto Flat Lay yang ciamik!
Tentukan Format dan Konsep
Sebelum melangkah maka hal pertama yang harus
diputuskan adalah menetapkan format foto. Karena nantinya akan diposting di
Instagram maka langsung saja memotret memakai format kotak (square) atau
portrait supaya lebih jelas waktu dilihat di app.
Mulai dari situ Anda bisa “menata” konsep dan
lain-lainnya untuk masuk ke dalam format kotak atau portrait tadi. Dengan begini
Anda bisa menghindari meng-crop area yang tidak diperlukan saat meng-upload.
Kemudian tentukan konsep yang hendak diambil,
terutama jika foto Anda nantinya untuk sebuah brand. Jika merasa bingung
bisa Anda fokuskan dengan mengambil salah satu poin yang paling interesting
dari objek Anda saja.
Background : Keep it less
Backdrop yang disarankan untuk flat lay adalah
yang polos. Bisa polos berwarna-warni jika hendak memakai konsep retro atau
colorfull, tapi putih polos adalah pilihan paling aman.
Namun bisa juga memilih yang ada motifnya
asalkan tetap simpel. Alas bermotif yang sering dijadikan background flat lay
adalah permukaan marmer, tegel lantai dan kayu bertekstur.
Semakin minim motif alas yang Anda pakai maka
hasilnya semakin bagus. Karena saat alasnya polos maka Anda bisa memasukkan
banyak benda ke frame tanpa terkesan ramai atau penuh.
Mau polos atau bermotif, pastikan background
yang dipakai tidak mencuri fokus dari obyek foto Anda.
Komposisi
Komposisi adalah soal keseimbangan. Bukan
berarti harus sesuai garis lurus, cukup pahami aturan paling sederhananya: rule
of third. Bidang foto dibagi ke dalam 3×3 garis lurus, tempatkan yang paling
penting di titik temu.
Balance
Anda tidak perlu memasukkan
semua barang hingga penuh satu frame, justru makin sedikit makin bagus. Jika
Anda ingin menjadikan satu benda sebagai center of attention bisa
menaruhnya di tengah lalu baru menambahkan benda lainnya satu per satu.
·
Jangan random: Masukkan benda yang
saling terkait dalam satu frame. Misalnya obyeknya parfum wanita beraroma
floral maka hanya masukkan parfum, bunga dan properti kecil lainnya yang
terkait. Jika hendak memasukkan benda-benda random maka pastikan warnanya sama.
·
Beri space antar benda. Meski Anda bermaksud
membuat frame penuh namun sebisa mungkin jangan menumpuk benda yang jadi obyek
foto.
·
Seimbangkan komposisi. Jika ada benda-benda
besar di satu sisi maka lakukan hal yang di sisi satunya. Tidak hanya soal
berat beda, tapi juga bentuk dan warna juga harus diseimbangkan.
Tertata Rapi vs Berantakan
Meski dibebaskan namun ada dua komposisi
“standar” menata obyek dalam fotografi Flat Lay yaitu tertata rapi atau
berantakan. Anda pilih yang mana?
Jika merasa tidak memiliki sense estetika yang
bagus, maka tata saja benda yang akan dipotret dalam posisi simetris. Teknik
yang juga disebut knolling ini sangat disarankan jika benda yang dijadikan
obyek foto berjumlah banyak.
Tapi berantakan pun bukan yang benar-benar
acak-acakan lho ya. Anda bisa melupakan aturan simetris namun pastikan tetap
menarik dipandang mata dan balance.
Selain pilihan menata obyek foto memenuhi
frame, Flat Lay juga memberikan Anda kebebasan untuk menggunakan white space
yang luas. Justru ruang kosong itu bisa dimanfaatkan sebagai spotlight untuk
meng-highlight benda yang penting.
Lighting adalah kunci penting berikutnya dalam
foto Flat Lay.
Biasanya lighting yang digunakan dalamFlat Lay
adalah yang soft dan sumber pencahayaan natural. Cahaya matahari yang langsung
jatuh pada obyek foto bakal terlalu tajam hasilnya dan ada shadow. Sedangkan
lampu studio membuat foto jadi kekuningan atau tidak natural kecuali Anda sudah
mahir.
Mainkan Aperture: Ini bisa dilakukan
jika Anda memotret memakai DSLR atau Mirrorless. Dengan memainkan bukaan
aperture maka Anda bisa lebih leluasa mengatur hasil foto seberapa terang dan
seberapa banyak cahaya yang masuk.
Potretlah Dengan Angle Bird’s Eye View
Inti Flat Lay adalah angle kamera yang top
down alias bird’s eye view. Jadi gunakan alat bantu jika tidak memungkinkan
bagi Anda memotret dengan angle tersebut. Selain tripod bisa juga Anda naik
tangga atau kursi agar mendapatkan tinggi yang pas.
Bereksperimenlah dengan ketinggian dan sudut
kemiringan kamera yang berbeda. Semakin banyak berlatih maka hasilnya akan
semakin bagus.
Jangan Gunakan Filter
Seninya flat lay adalah simpel dan natural,
jadi jangan berlebihan mengedit hasil fotonya dengan memakai filter di
Instagram. Cukup diedit dengan mengubah brightness, contrast, colour dan
saturation tanpa perlu lapisan filter.
Aplikasi editing yang bagus untuk mengatur itu
di smartphone ada Afterlight bagi pengguna iPhone dan Snapseed untuk Android.
Untuk pengguna kamera profesional bisa memanfaatkan Photoshop.
Ingat, jangan over mengubah saturasi! Hasilnya
tetap buatlah “clean look” dan light.
Sumber : https://www.plazakamera.com/mengenal-flay-lay-photography-ala-ala-foto-instagram/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar