Foto yang bagus
mencakup sejumlah elemen yang dilakukan dengan benar, seperti subjek dan
komposisi, dengan nada warna, yang juga merupakan elemen penting. Kesan
selembar foto dapat sangat berubah hanya dengan mengganti nada warna. Dalam
artikel ini, saya akan memperkenalkan pengaturan White Balance (WB), yang
digunakan untuk mengubah nada warna gambar. (Diedit oleh studio9)
Mengubah White Balance
secara manual
Ketika pertama kali menggunakan kamera DSLR atau kamera tanpa
cermin, mungkin Anda kewalahan oleh banyaknya pengaturan dan tidak tahu harus
mulai dari mana. Meskipun lebih baik menggunakan berbagai fitur otomatis ketika
Anda akan meminimalkan jumlah pengaturan untuk dikonfigurasi, namun sebaiknya
Anda mencoba menyesuaikan sendiri White Balance (WB) bilamana
memungkinkan. Hanya dengan mengubah warna, penampilan dan dampak visual elemen,
seperti subjek dan komposisi sangat berbeda untuk
foto yang sama!
Pengaturan 3+2 White
Balance yang harus Anda kuasai terlebih dulu
White Balance adalah fungsi yang biasanya digunakan untuk
memperbaiki nada warna gambar untuk mencerminkan warna asli subjek, tanpa
menghiraukan cahaya sekitar. Namun demikian, saya akan memperkenalkan White
Balance sebagai fungsi untuk menetapkan nada warna yang sesuai
dengan preferensi Anda dalam foto.
Apabila Anda mengubah White Balance, mungkin foto akan
tampak kemerahan atau kebiruan (walaupun
sudah ditetapkan dengan sesuai, warna akan tampak seperti Anda melihatnya
secara aktual). Ingatlah hal ini apabila mengubah White Balance.
Pertama, periksa mode
White Balance yang tersedia pada kamera Anda. Cara memeriksa mode dapat
berbeda, tergantung pada model kamera, jadi, bacalah manual kamera Anda. Karena
White Balance adalah pengaturan yang digunakan pada umumnya, ini biasanya dapat
diakses dengan menekan satu atau dua tombol.
Menu pengaturan White
Balance yang Anda lihat akan terlihat seperti ini atau mirip ini.
Seyogianya, terdapat deretan panjang mode, termasuk Daylight
(Siang hari), Shade (Teduh), Cloudy (Mendung), Tungsten light (Cahaya neon),
dan White fluorescent light (Cahaya pijar putih). Jika Anda baru memulai dalam
fotografi, kecil kemungkinan Anda akan menguasai begitu banyak mode sekaligus,
jadi, Anda sebaiknya memulainya dengan menguasai
tiga mode.
Yaitu, White fluorescent light (Cahaya
pijar putih), Daylight (Siang hari),
dan Cloudy (Mendung), twilight (senja), sunset (larut senja).
Semua mode ini mengubah
warna foto seperti ditunjukkan di bawah.
Jika nada warna untuk
pengaturan Daylight dianggap "normal", maka nada warna foto akan
tampak kebiruan apabila menggunakan lampu pijar Putih, dan akan kemerahan
apabila menggunakan Cloudy (Mendung). Sederhana sekali!
3 mode ini sudah lebih dari cukup untuk memulai. Setelah Anda
menguasai ketiganya, Anda hanya perlu menguasai dua mode lainnya, dan Anda akan
memiliki semua mode yang diperlukan.
Kedua mode itu adalah Tungsten light (Cahaya neon) dan Shade (Teduh). Mode
Tungsten light (Cahaya neon) bahkan membuat gambar lebih biru daripada mode
White fluorescent light (Cahaya pijar putih), sedangkan mode Shade (Teduh)
membuat gambar semakin lebih merah daripada mode Cloud (Mendung). Cara yang
baik untuk memahami ini adalah sebagai berikut:
Setelah menguasai
semua mode ini, Anda akan siap untuk menguasai pengaturan yang lebih sulit.
Pengaturan yang direkomendasikan menurut
pemandangan
Meskipun penyesuaian White Balance bergantung pada preferensi
masing-masing orang, tapi saya akan berbagi sebagian pengaturan rekomendasi
saya di bawah ini.
*Contoh foto yang dikembangkan dari file RAW yang sama, hanya dengan mengubah
pengaturan White Balance. Pengaturan selain dari WB, seperti kecerahan dan
kontras, tetap sama.
Foto dengan kesan halus, dan jelas
Mode White fluorescent light yang
sejuk direkomendasikan untuk foto semacam itu, khususnya apabila mengambil
bidikan bunga di hari cerah.
Foto mungkin tampak lebih biru daripada aslinya, tetapi ada
penyelesaian kejelasan yang pasti pada foto tersebut. Apabila foto dibuat lebih
biru, foto cenderung tampak lebih gelap, jadi kuncinya di sini yaitu membuat foto Anda lebih cerah sekitar +0,7 hingga
1,3.
Sesekali, foto di atas
tampak seperti yang ditunjukkan di bawah, apabila dibidik dalam mode Daylight.
Di sini, terdapat nada warna hangat secara keseluruhan, dan foto
seakan menyampaikan kehangatannya.
Foto dengan kesan sejuk, dan suram
Warna sejuk juga
direkomendasikan untuk foto yang mengesankan rasa sejuk dan suram. Anda dapat
menggunakan mode White fluorescent light, atau bahkan mode Tungsten light,
tergantung pemandangannya. Semua mode ini cocok untuk foto yang menangkap rupa
bentangan malam dan siluet!
Di sini, saya
menangkap siluet pagoda lima lantai di Kuil Sensoji di Tokyo. Saya mengambil
bidikan dalam mode Tungsten light, yang menciptakan kesan sejuk dan suram.
Di bawah, adalah tempat
yang sama, diambil dalam mode Daylight.
Terdapat secercah kehangatan pada warna-warnanya di sini,
memberikan penampilan mirip senja hari. Anda harus digugah keras untuk
mengatakan bahwa terdapat kesan sejuk dan suram di sini. Karena saya mengambil
bidikan ini menjelang malam, warna dalam foto tampak lebih mendekati warna yang
Anda lihat secara kasat mata.
Foto yang menangkap suasana larut senja secara
indah
Apabila Anda mulai mengubah sendiri White Balance, Anda akan
dapat menangkap foto pemandangan malam yang lebih mengesankan. Menjelang malam, tetapkan White Balance untuk
menonjolkan warna hangat.
Saya mengambil bidikan ini dalam mode Shade (Teduh). Anda bisa menjumpai pemandangan
seperti ini apabila berjalan keliling kota menjelang malam. Anda dapat membidik
dalam mode Cloudy (Mendung), atau untuk sesuatu yang berbeda, Anda bisa mencoba
mode Shade (Teduh).
Di bawah, adalah
tempat yang sama, diambil dalam mode Daylight.
Di sini, kebiruan
sedikit lebih tegas, dan suasana larut senja tidak terlihat. Sementara warnanya
mungkin lebih mendekati yang Anda lihat sesungguhnya secara kasat mata, kami
cenderung mengaitkannya dengan larut senja, dengan nada jingga yang lebih kuat.
Rangkuman: Ambil "Daylight"
sebagai mode acuan Anda
Saya memperkenalkan hanya sebagian contoh dalam artikel ini,
tetapi mudah terlihat, bahwa hanya dengan mengubah White Balance, penampilan
foto bisa sangat berbeda.
Ketiga mode yang sebaiknya Anda kuasai terlebih dulu,
yaitu White fluorescent light, Daylight, dan Cloudy. Setelah
Anda secara bertahap menguasai semua mode ini, lanjutkan dengan mempelajari
mode tambahan, Tungsten light (Cahaya neon)
dan Shady (Teduh), yang akan meluaskan kisaran
ekspresi dalam foto Anda.
Jika terlalu banyak
untuk dikuasai sekaligus, konsentrasi saja pada pengambilan bidikan dan
memikirkan tentang, apakah Anda ingin membuatnya tampak lebih biru atau merah.
Hingga tahap itu, hafalkan urutan lima mode White Balance dan efeknya!
Sumber : https://snapshot.canon-asia.com/indonesia/article/id/white-balance-basics-to-achieve-your-desired-colour-tone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar