Tampilan suatu objek bisa
sangat berbeda dari bagaimana ia diproses oleh kamera. Ketika Sahabat Fotografi
melihat objek tertentu dengan mata telanjang, ketajaman objek tersebut terlihat
sama tajam. Namun, ketika dipotret, terkadang bisa fokus pada salah satu bagian
tertentu sehingga bagian tersebut terlihat lebih tajam dari bagian yang lain.
Nah, hal inilah yang disebut dengan Depth of Field (DOF).
DOF dapat diartikan
sebagai rentang jarak yang dimiliki objek foto untuk menghasilkan variasi
ketajaman atau fokus pada foto yang dihasilkan. Sahabat Fotografi juga bisa
menyebutnya sebagai kedalaman ruang.
Tiga Faktor Penentu DOF
Photo Credit: wallpaper.com
Selain pemilihan kamera,
DOF juga ditentukan oleh tiga faktor, yaitu aperture atau bukaan lensa, panjang
fokus lensa, dan jarak kamera dari objek foto. Melalui pengaturan ketiga elemen
tersebut, Sahabat Fotografi bisa menghasilkan foto dengan DOF yang diinginkan.
1.
ApertureLensa
Semakin kecil aperturnya, semakin luas DOF-nya sheingga semakin banyak bagian
yang terlihat tajam. Jadi, kalau Sahabat Fotografi ingin menghasilkan foto
dengan banyak bagain tajam, atur apertur sekecil mungkin. Selain itu, sebaiknya
Sahabat Fotografi juga menggunakan tripod ketika mengambil foto. Apertur kecil
membuat kamera membutuhkan kecepatan shutter yang lebih lama
sehingga hasil foto berisiko blur karena kamera bergoyang.
- PanjangFokusLensa
Kalau ingin mendapatkan foto dengan DOF yang luas, Sahabat Fotografi bisa menggunakan lensa wide angle untuk menjaga agar seluruh bagian objek dalam foto tetap fokus. Semakin lebar sudut view-nya, semakin besar pula DOF-nya. Sebaliknya, apabila Sahabat Fotografi menggunakan lensa tele, maka DOF-nya akan lebih terbatas. - JarakKameradariObjek
Seperti yang disebutkan di atas bahwa semakin lebar sudut view-nya, semakin besar pula DOF-nya. Artinya, semakin dekat jarak kamera dengan objek, semakin terbatas pula DOF-nya. Bahkan jika Sahabat Fotografi mengambil foto secara close up, DOF akan sangat menyempit hingga beberapa milimeter di depan dan belakang obyek.
Dua Jenis DOF
Secara umum, DOF dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu DOF lebar dan sempit. Apabila DOF lebar
memiliki hasil ketajaman yang cenderung rata pada seluruh foto, maka ketajaman
pada DOF sempit hanya terletak pada titik-titik tertentu.
- DOFLebar
Jika ingin mendapatkan foto dengan DOF lebar, Sahabat Fotografi harus mengatur apertur sekecil mungkin (angka besar). Hal ini sesuai dengan penjelasan pada faktor “apertur lensa” di atas, bahwa semakin kecil aperturnya, semakin luas jarak fokus atau area ketajaman yang dihasilkan pada foto SahabatFotografi.
- DOFSempit
Kebalikan dari DOF lebar, maka jika ingin menghasilkan foto dengan DOF sempit, Sahabat Fotografi harus mengatur apertur pada bukaan besar (angka kecil). Misalnya Sahabat Fotografi menggunakan apertur F1.8, maka hanya akan ada sedikit area ketajaman pada foto. Semakin besar aperturnya, semakin sedikit area ketajaman.
Bagaimana, Sahabat
Fotografi? Sudah cukup paham dengan Depth of Field, bukan?
Tentunya Sahabat Fotografi harus terus berlatih agar bisa semakin mahir.
Bandingkan setiap foto yang Sahabat Fotografi ambil untuk menilai hasil
percobaan. Selamat mencoba!
Sumber : https://doss.co.id/news/mengenal-teknik-depth-of-field-untuk-pemula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar